Kamis, 23 Juni 2016

Kisah Hubungan Yang Mengharukan



Kisah Hubungan Yang Mengharukan

Cinta itu butuh kesabaran
Sampai dimanakah kita harus bersabar menanti cinta kita
Banyak orang yang bilang kami adalah pasangan yang serasi.
Lima tahun berlalu sudah kami berpacaran, sangat tak terasa waktu begitu cepat berjalan walaupun kita hanya berpacaran
lanjut nya lagi sambil memelukku dan mencium keningku. Hatiku sedih dengan keputusannya, tapi tak boleh aku tunjukkan pada nya.
Bahagianya aku dimanja dengan pacar yang penuh dengan rasa sayang & cintanya walau terkadang ia bersikap kurang adil terhadapku.
Aku hanya bisa tersenyum saja, padahal aku ingin bersama pacar.
Hati ini sedih akan di tinggal pergi olehnya.
Sampai keesokan harinya, aku terus menangis.. menangisi kepergiannya. Aku tak tahu mengapa sesedih ini, perasaanku tak enak, tapi aku tak boleh berburuk sangka. Aku harus percaya apada pacarku. Dia pasti akan selalu menelponku.
Berjauhan dengan pacar, aku merasa sangat tidak nyaman, aku merasa sendiri. Untunglah aku mempunyai kesibukan sebagai seorang aktif dibidang otomoif, jadinya aku tak terlalu kesepian ditinggal pergi ke olehnya.
Aku menangis.. apa yang bisa aku banggakan lagi
Aku kangen pada pacarku, aku selalu menunggu ia pulang dan bertanya-tanya, “kapankah ia segera pulang?” aku tak tahu..
Sementara pacarku disana, aku tidak tahu mengapa ia selalu marah-marah jika menelponku. Bagaimana aku akan menceritakan kondisiku jika ia selalu marah-marah terhadapku..
Lebih baik aku tutupi dulu tetang hal ini dan aku juga tak mau membuatnya khawatir selama ia berada di Sabang.
Lebih baik nanti saja ketika ia sudah pulang, aku akan cerita padanya. Setiap hari aku menanti suamiku pulang, hari demi hari aku hitung…
Dalam hatiku bertanya, “mengapa ia sangat cuek?” dan ia sudah tak memanjakanku lagi. Lalu dia berkata,  “sudah malam, kita istirahat yuk!
Aku sholat isya dulu baru aku tidur”, jawabku tenang.
Dalam sholat dan dalam tidur aku menangis. Ku hitung mundur waktu, kapan aku akan berbagi cerita dengannya.